Dua ilmuwan asal California mengajukan pengembangan sistem laser yang dapat menghancurkan asteroid di luar angkasa. Ini bisa menjadi "senjata" andalan guna mencegah apabila asteroid tersebut mengancam Bumi.
Batu luar angkasa besar seperti 2012 DA14 telah melintas di jarak terdekatnya dengan Bumi, yakni 17.200 mil di Samudera Hindia. Ilmuwan dan insinyur internasional sedang menemukan cara untuk dapat mengantisipasi asteroid berbahaya sebelum benda antariksa tersebut berhasil mencapai permukaan Bumi.
Menanggapi sistem laser untuk mencegah asteroid raksasa sampai ke Bumi, Thomas Djamaluddin dari Riset Astronomi Astrofisika Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) mengatakan bahwa langkah tersebut memungkinkan. Akan tetapi, menurutnya, memang teknologi yang ada pada saat ini belum mendukung untuk menerapkan hal tersebut.
Thomas mengatakan, untuk mendeteksi asteroid yang ukurannya puluhan meter dan kecil, dalam skala astronomi sulit sekali mendeteksi, karena sangat redup. "Sangat sulit untuk dihadang. Belum, teknologi saat ini, kemungkinan di masa depan manusia bisa mengembangkan (untuk menghancurkan asteroid tersebut)," ujarnya.
Ia mengatakan, peluncuran satelit buatan manusia memiliki orbit yang sudah bisa ditentukan secara baik. "Kalaupun (orbit) asteroid bisa ditentukan, tetapi waktu apabila asteroid itu telah ditemukan sampai keputusan untuk menghancurkan (dengan sistem laser) itu harus cepat. Sebab, kecepatan laju asteroid ini 30 kilometer per detik atau setara 108 ribu kilometer per jam," jelasnya.
Sementara itu, grup bernama B612 Foundation baru-baru ini mengumumkan sebuah misi untuk membangun pesawat luar angkasa yang bisa menelusuri asteroid berbahaya di kategori ukuran menengah. Tidak menutup kemungkinkan grup tersebut akan berkolaborasi dengan Deep Space Industries terkait rencana untuk membangun kawanan robot untuk menambang asteroid, bahkan menghancurkannya.
Kini, ilmuwan California memiliki proposal baru untuk menyebarkan susunan laser yang bisa menguapkan asteroid dari jarak sejauh 93 juta mil. Jarak tersebut merupakan jarak antara Bumi dan Matahari.
Bekerja secara terpadu, sistem laser ini diklaim bisa menghancurkan asteroid yang mengancam Bumi atau setidaknya "memukul" benda luar angkasa tersebut. Ilmuwan menyebut perangkat pembasmi asteroid ini dengan nama Directed Energy Solar Targeting of Asteroids and exploRation atau DE-STAR.
Philip Lubin, kosmolog di UC Santa Barbara dan Gary Hughes, ahli statistik di Cal Poly San Luis Obispo mendikusikan rencana mereka. "Ada ancaman realistis sebuah komet atau asteroid menabrak Bumi dan melakukan kerusakan tak terhingga kepada dunia"
Ia mengatakan, tim harus mencari cara yang realistis untuk mengurangi ancaman itu. Sehingga, itulah sebabnya Philip beserta dirinya tertarik dengan pengembangan sistem laser tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar